Kerajinantangan atau dalam istilah lain di sebut keterampilan lazimnya di temui ketika anak anak sekolah baik itu tingkat SD, Dalam hal ini tak hal yang khusus meski di buat tergantung kemampuan siswa baik itu berupa sapu lidi dari lidi pelepah pohon aren dan kelapa, sumpit, asbak rokok dari tanah liat dan senuk (sendok dari batok kelapa
Kumpulan warga Desa Mekar Jaya SP5, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau memiliki galeri bernama Maju Jaya Lidi, yang berhasil memanfaatkan pelepah sawit menjadi kerajinan bernilai ekonomis sejak tahun 2018 lalu. Tumpukan lidi yang berasal dari pelepah sawit ini dimanfaatkan menjadi beragam kerajinan, seperti piring, nampan, tempat buah, tempat minuman gelas, dan kerajinan lainnya yang dapat membantu perekonomian warga desa. Kelapa sawit adalah salah satu tanaman yang memiliki manfaat yang berkelanjutan karena tidak menyisakan limbah. Selain buahnya dapat diolah menjadi minyak kelapa sawit, hampir semua bagian dari kelapa sawit dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi barang bernilai ekonomi, salah satunya yakni pelepah sawit. Seluruh anggota Galeri Maju Jaya Lidi ini merupakan petani sawit yang sebagian besar merupakan mitra Asian Agri. Siti Aisyah, anggota termuda sekaligus Ketua Galeri Maju Jaya Lidi mengungkapkan, “Awalnya warga desa di sini mendapat pelatihan di Kantor Desa Mekar Jaya. Saat itu kami memilih usaha kerajinan sawit karena bahan bakunya mudah didapatkan yaitu dari kebun sendiri, jadi ketika panen sekalian mengambil pelepah dan diolah kembali menjadi kerajinan anyaman sawit.” Proses mengolah kerajinan sawit dimulai setelah para perajin mendapat bahan baku dari kebun sawit, berupa pelepah yang kemudian dibersihkan dan lalu diserut terlebih dulu menggunakan mesin penyerut lidi. Setelah itu, lidi sawit dapat dianyam menjadi berbagai macam kerajinan, baru kemudian divernis untuk mengubah warnanya dan membuat anyaman menjadi lebih awet dan mengkilat, yang kemudian dapat dipasarkan. Untuk menghasilkan sebuah piring cantik yang berawal dari lidi yang telah diserut, Aisyah dan kawan-kawannya membutuhkan waktu sekitar satu jam. Selain sebagai pengisi waktu luang, kerajinan sawit ini juga kini menjadi pendapatan alternatif warga Desa Mekar Jaya. Klumpuk, salah satu anggota Maju Jaya Lidi yang juga merupakan petani mitra Asian Agri ini mengungkapkan, “Sekarang saya berada di masa peremajaan sawit, sehingga membutuhkan usaha lain, oleh karena itu saya bergabung di usaha kerajinan lidi ini sebagai pendapatan alternatif.” Untuk penghasilan pribadi, Aisyah mengutarakan bahwa kerajinan sawit dapat menghasilkan omzet sekitar Rp setiap bulannya. Berbicara mengenai pemasaran produk-produk kerajinan sawitnya, Aisyah mengatakan bahwa kegiatan pemasaran saat ini masih dijalankan masing-masing anggota. “Saat ini pemasaran masih kami jalankan sendiri, ada yang menjual tempat buah ke toko buah yang dapat digunakan untuk parcel, ada yang melalui toserba, ada juga yang melalui online, karena itu kami berharap ada yang memasarkan kerajinan warga di sini,” jelas Aisyah. Tak hanya untuk dijual, piring-piring anyaman ini juga dapat disewa. “Piring-piring anyaman kami juga dapat disewa jika ada yang mengadakan pesta perkawinan atau acara formal lainnya, tentu harganya berbeda dengan membeli,” tambah Aisyah. Jika melihat perkebunan kelapa sawit yang luas khususnya di Pelalawan, Riau, usaha pemanfaatan pelepah sawit ini masih sangat menjanjikan. Ke depannya, Aisyah mengungkapkan bahwa bisnis kerajinan sawit ini sangat berkelanjutan. “Selain bahan bakunya mudah didapat, terlebih bagi kami yang tinggal dikelilingi kebun sawit ini, berkat kreativitas keluarga petani sawit mengubah pelepah menjadi produk kerajinan ini pun, ekonomi warga desa juga meningkat, sekaligus mengubah waktu luang menjadi uang.”1 Kerajinan dari pelepah sawit. Warga Desa Mekar Jaya, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau membuat kerajinan anyaman sawit (dok. Asian Agri) Keuntungan dari pelepah sawit bisa dirasakan langsung oleh warga sekitar, contohnya saja warga Desa Mekar Jaya, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, yang memiliki galeri bernama Maju Jaya Lidi.
- Provinsi Riau merupakan Provinsi yang memiliki luas area perkebunan kepala sawit terluas untuk Indonesia, dan ini tidak ada yang membantahnya. Nah, dari kelapa sawit ada yang namanya lidi yang berasal dari batang daunnya. Limbah ini ternyata punya nilai sendiri setelah buah kepala sawitnya. Dan bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk yang bernilai ekonomis. Dapat ditegaskan juga, kelapa sawit juga merupakan salah satu tanaman yang menyokong perekonomian di Riau. Setiap hendak memanen buah kelapa sawit, biasanya terlebih dahulu memotong pelepahnya atau daunnya. Agar tidak menjadi limbah, pelepah sawit biasanya diambil lidinya untuk dimanfaatkan menjadi barang yang lebih berguna, mulai dari kerajinan tangan dengan bahan dasarnya ialah lidi kelapa sawit. Hal ini tak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Tidak hanya itu, limbah lidi sawit ini juga bisa dibuat menjadi aneka bentuk suvenir, seperti piring tempat buah, parcel, mangkok nasi, bahkan lampu-lampu hias yang sangat unik dan lainnya. Sebagai informasi pentingnya, banyak dari masyarakat petani kelapa sawit yang menyepelekan lidi kelapa sawit. Padahal jika kita kaji, ada banyak manfaat dari bahan baku lidi kepala sawit, yang nantinya dapat menambah income pendapatan bagi masyarakat juga, dan tentu ini dapat mendorong perekonomian. Artinya, limbah lidi kelapa sawit ini tak hanya dimanfaatkan menjadi sapu atau tusuk sate saja, tetapi lidi kelapa sawit bisa disulap menjadi berbagai produk kerajinan tangan yang menarik dan unik yang mampu menarik perhatian konsumen. Divisi Komunikasi Apkasindo Riau, Goldameir Mektania B Com menyampaikan, saat ini ada potensi besar terkait pemanfaatan lidi sawit ini. "Di Apkasindo masih digerakkan dengan mensosialisasikan hal ini, karena nggak semuanya berpikiran seperti itu," katanya, Sabtu 3/9. Tentunya hal ini perlu dibarengi dengan pemasaran yang optimal, dan perlu dukungan dari Pemerintah Daerah, karena pada umumnya pengerajin limbah lidi kelapa sawit ini banyak yang berdomisili di kawasan perkebunan dan pedaleman atau pedesaan. "Di Riau sudah banyak yang memanfaatkan lidi sawit ini, ada yang dijual per ikat, juga ada yang dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan," ucapnya Golda mengatakan, dalam sebuah kebun sawit bisa mendapatkan banyak lidi, terlebih setiap kali memanen kelapa sawit, akan banyak pelepah kelapa sawit yang dipotong dan tidak terpakai lagi. Padahal pelepah sawit memiliki daun-daun yang dapat diambil lidinya. Namun, Golda menilai harga jual lidi sawit dari para petani ini cukup murah, hanya Rp3-5 ribu per ikat. Kemudian dibawa ke pengepul yang biasanya dijual dengan harga yang jauh lebih mahal. Pihaknya saat ini berupaya menemukan jalan bagi para petani sawit untuk dapat menjual lidi sawit dengan harga yang bagus dan senilai dengan usaha pembuatannya, terlebih pelepah sawit memiliki tekstur lebih tajam daripada pelepah pohon kelapa. "Kami mencoba mengkoneksikan ke pasar ekspor, agar lebih tertampung, dan harganya lumayan. Kami melihat potensi untuk ekspor ini. Saat ini masih tahap eksplorasi, sudah ada beberapa yang ngomong ke kami, dan akan dibina. Kalau nggak tahu jualnya ke mana, melalui koperasi, kami saat ini sedang mencari investor dan pasar yang baik," ujarnya. Golda berharap, pihaknya dapat merangkul dan membantu petani sawit dalam melihat potensi-potensi yang bisa diambil dari kelapa sawit ini. Sehingga, petani tak hanya melihat buah kelapa sawit saja, tetapi juga memanfaatkan hal-hal lain untuk menunjang perekonomian. Ia memaparkan, selain buah dan lidi sawit, juga masih ada janjangan kosong jangkos yang bisa dijadikan pupuk. "Jangan hanya bertumpu pada buah saja. Harapannya, kami bisa memberikan harga yang tinggi baik untuk lidi sawit dan lain-lain," pungkasnya.gus Laporan Annafi Mujawaroh, Pekanbaru
JurnalKarya Abdi P-ISSN:2580-1120 Volume 4 Nomor 3 Desember 2020 E-ISSN:2580-2178 Pemberdayaan Ekonomi Suku Anak Dalam (SAD) Desa Nyogan Melalui Diversifikasi Limbah Lidi Kelapa Sawit Menjadi Produk Kerajinan Tangan Ridhwan*, Lucky Enggrani Fitri, Sigit Indrawijaya Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jambi, Indonesia Email Korespondensi : ridhwan@ Pemukiman SAD di dusunKerajianan produk Indonesia memang selalu memberikan nuansa keunikan dan kecantikan yang beragam. Berbagai macam bahan yang digunakan juga mempengaruhi hasil akhir dari suatu produk kerajinan. Dari mulai bahan daur ulang, bahan mentah yang terbuat dari alam, ataupun bahan mentah yang relatif murah hingga bahan yang mahal pun dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan kerajianan. Salah satu bahan yang asli dari alam dan dapat digunakan untuk membuat kerajinan adalah lidi pohon kelapa ternyata dapat dibuat menjadi kerajinan tas yang cantik dan unik. Usaha ini dikembangkan oleh banyak pengrajin tas yang ada di kota Jogjakarta. Bahan baku lidi sengaja dipilih oleh para pengrajin karena memiliki harga yang relatif murah, serta bahan tersebut mudah ditemukan di daerah Jogja. Lidi yang digunakan dapat diperoleh di pasar – pasar tradisional, atau dapat diperoleh langsung dari petani kelapa yang ada di kota gudeg menghasilkan sebuah tas cantik dari lidi, memang membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang cukup tinggi. Karena proses pembuatannya pun membutuhkan proses yang cukup rumit. Sebelum lidi digunakan untuk membuat tas, biasanya lidi tersebut dijemur dulu hingga bener – bener kering. Setelah kering, kemudian baru dirajut satu per satu sesuai dengan pesanan yang diminta konsumen. Selain itu lidi tersebut juga dapat dirajut dengan warna yang bervariasi sehingga membuat penampilan tas lidi ini semakin menawan hati para ketelitian dan ketekunan yang dimiliki para pengrajin, serta strategi pemasaran langsung maupun via online yang digunakan para pengrajin. Maka tak heran jika tas lidi yang berawal dari usaha rumahan ini telah menjadi usaha yang berkembang hingga produknya mampu melanglang buana. Keunikan dan keaslian bahan yang alami mampu memikat konsumen dalam negeri maupun luar negeri, pesanan yang datang dari beberapa negara di Eropa hingga Timur tengah menjadi peluang yang begitu lebar untuk meraup keuntungan besar dari usaha dari usaha tas lidi dapat dijadikan sebagai motivasi dan inspirasi bagi para pencari usaha. Karena usaha kerajinan tas lidi ini, juga dapat dijadikan sebagai salah satu contoh peluang sukses bisnis rumahan. Dengan mengawali usahanya dari rumah, sekarang usaha tas lidi mampu menghasilkan produk yang berkualitas hingga gambar Tim Bisnis UKMBeliKerajinan Lidi & Batok Kelapa. Harga Murah di Lapak BStore ID. Telah Terjual Lebih Dari 7. Pengiriman cepat Pembayaran 100% aman. Belanja Sekarang Juga Hanya di Bukalapak.
MASAWAH Pemerintah Desa Masawah telah melaksanakan pelatihan kerajinan tangan dari bahan baku yang mudah didapatkan di Desa Masawah. Kerajinan anyaman itu berupa anyaman piring dari bahan lidi kelapa. Pasalnya, kini piring yang terbuat dari bahan lidi kelapa sudah mulai menjamur di setiap acara hajatan masyarakat di Desa Masawah Kecamatan Cimerak kabupaten Pangandaran.